Sabtu, 30 Maret 2013

Seragam Baju Sekolah

Talking About "Seragam Baju Sekolah"

ini aku sediakan makalah tentang fenomena Seragam baju sekolah..

semoga bermanfaat buat kalian !!!



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
Seragam sekolah adalah seragam yang digunakan sebagai identitas siswa-siswi disebuah lembaga pendidikan baik negeri ataupun swasta. Negara yang berada didunia ini  mempunyai ketentuan masing-masing dalam ketentuan seragam sekolah masing-masing bagi siswa dan siswinya, khususnya pada siswa siswi sekolah dasar dan menengah. Di  negara yang kita cintai ini, ketentuan memakai seragam sekolah ditetapkan secara beragam, baik berdasarkan jenjang pendidikan maupun jenisnya
Pada sekolah-sekolah tertentu, kewajiban mengenakan seragam telah menjadi bagian dari tata-tertib sekolah dan dilaksanakan secara ketat, mulai dari ketentuan bentuk, bahan, atribut yang dikenakannya, bahkan termasuk cara pembeliannya. Penerapan disiplin berseragam yang sangat ketat, kerapkali “memakan korban” bagi siswa yang melanggarnya, mulai dari teguran lisan yang terjebak dalam kekerasan psikologis sampai dengan tindakan kekerasan hukuman fisik (corporal punishment).
Sama seperti kejadian di beberapa negara lain, ketentuan mengenakan seragam sekolah ini keberadaannya selalu mengundang pro-kontra. Di satu pihak ada yang setuju dan di pihak lain tidak sedikit pula yang memandang tidak perlu ada seragam sekolah, tentunya dengan argumentasi masing-masing. Bahkan di mata siswa pun tidak mustahil timbul pro-kontra. Masalah ini telah lama menjadi subyek pembicaraan di antara orang banyak baik oleh Orang tua murid naupun oleh para guru atau pengajar itu sendiri, oleh karena itu melalui makalah ini kami akan membahas sedikit tentang fenomena baju seragam sekolah.

1.2  Rumusan Masalah
Perumusan Masalahnya meliputi :
1.2.1. Apa yang melatarbelakangi pemakaian baju seragam sekolah di   Indonesia?
1.2.2 Bagaimana pengaruh dengan adanya peraturan pemakaian baju seragam di Sekolah ?
1.2.3 Apa masalah yang timbul dengan adanya Peraturan pemakaian baju seragam di Sekolah ?
1.2.4 Bagaimana cara mengatasi masalah Pro kontra mengenai peraturan baju seragam di Sekolah?

1.3  Tujuan Penulisan
Makalah ini kami buat bertujuan untuk mengatasi masalah tentang pro kontra yang muncul seiring dengan adanya penggunaan baju seragam disekolah, disamping itu makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas kelompok Bahasa Indonesia yang ditugaskan oleh guru mata pelajaran Bahasa Indonesia Ibu Hj.Husniati S.pd.

1.4  Manfaat Penulisan
Melalu makalah ini, kami lampirkan kelebihan dan kelemahan akan adanya penggunaan baju seragam disekolah, sehingga akan menambah wawasan pembaca tentang peranan baju seragam disekolah.




1.5  Batasan Masalah
Batasan masalah makalah ini meliputi :
1.5.1. Latar Belakang pemakaian baju seragam sekolah di   Indonesia
1.5.2 Pengaruh dengan adanya peraturan pemakaian baju seragam di Sekolah
1.5.3 Masalah yang timbul dengan adanya Peraturan pemakaian baju seragam di Sekolah
1.5.4 Cara mengatasi masalah Pro kontra mengenai peraturan baju seragam di Sekolah

1.6  Sumber Data
Data data yang di peroleh dari karya ilmiah makalah ini sebagian besar  berasal dari kumpulan kumpulan artikel dari media internet dan hasil diskusi dari kelompok bahasa indonesia kami
1.7  Metode Penelitian
·         Searching
·         Browsing

1.8  Sistematikan Penulisan
Sistematika yang terdapat dalam penyusunan makalah ini adalah :
            KATA PENGANTAR
            DAFTAR ISI
            BAB I PENDAHULUAN
            1.1 Latar Belakang
            1.2 Rumusan Masalah
            1.3 Tujuan Penulisan
            1.4 Manfaat Penulisan
            1.5 Batasan Masalah
            1.6 Sumber Data
            1.7 Metode Penelitian
            1.8 Sistematika Penulisan
            BAB II PEMBAHASAN
      2.1.. Latar Belakang pemakaian baju seragam sekolah di   Indonesia
2.2 Pengaruh dengan adanya peraturan pemakaian baju seragam di Sekolah
2.3 Masalah yang timbul dengan adanya Peraturan pemakaian baju seragam di Sekolah
2.4 Cara mengatasi masalah Pro kontra mengenai peraturan baju seragam di Sekolah

            BAB III PENUTUP
            3.1 Kesimpulan
            3.2  Saran/rekomendasi
            DAFTAR PUSTAKA
            BIODATA PENULIS



BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Latar Belakang Pemakaian Baju Seragam Sekolah di Indonesia
Pada masa kolonial, murid-murid STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen)—sebuah sekolah pendidikan dokter khusus untuk pribumi—diharuskan memakai pakaian tradisional daerah masing-masing saat bersekolah. Mereka dengan tegas dilarang berpakaian ala orang Eropa, meski pendidikan yang mereka dapatkan sebenarnya sama dengan orang Eropa. Larangan memakai busana yang bergaya Eropa merupakan upaya pemerintah kolonial Hindia Belanda untuk mencegah para murid pribumi itu secara visual “sama”dengan orang Eropa.
Bagi pemerintah kolonial, orang-orang pribumi memiliki nilai yang lebih rendah dibandingkan orang Eropa sehingga mereka tak boleh “menyerupai” orang Eropa. Kata “menyerupai” di sini terutama berarti secara visual karena dalam hal pendidikan, murid-murid STOVIA mendapat pelajaran yang sama dengan calon dokter Eropa. Dari kasus ini, bisa disimpulkan bahwa bentuk visual sebuah pakaian bisa menjadi penentu penting identitas seseorang—dalam kasus murid-murid STOVIA, bentuk visual pakaian bahkan dianggap lebih penting dari soal intelektualitas dan sikap hidup.
Setelah Indonesia lepas dari penjajahan, sebenarnya seragam sekolah tidak serta merta diberi perhatian pemerintah. Sampai beberapa tahun setelah kemerdekaan, masih banyak siswa-siswi yang bersekolah dengan memakai pakaian seadanya.
Secara khusus, bisa dikatakan bahwa ketentuan mengenai seragam sekolah di Indonesia dilatarbelakangi oleh keinginan pemerintah untuk menyeragamkan penampilan visual para peserta didik. Penyeragaman semacam itu diperlukan, agar tidak terjadi ketimpangan yang mencolok antara siswa dari keluarga kaya dengan siswa dari keluarga miskin.
Peraturan tentang seragam sekolah di Indonesia yang dikeluarkan pertama kali adalah Surat Keputusan (SK) 052/C/Kep/D/82. SK yang dikeluarkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada 17 Maret 1982 ini—khusus berlaku untuk sekolah negeri—mengharuskan siswa SD memakai pakaian putih-merah, siswa SMP memakai putih-biru, dan siswa SMA memakai putih-abu-abu.

2.2 Pengaruh adanya Peraturan pemakaian baju seragam di Sekolah
Pengaruh dengan adanya peraturan yang diterapkan Pemerintah tentang pemakaian baju seragam sekolah berdampak pada model model seragam sekolah yang digunakan oleh siswa siswa sehingga mengakibatkan beberapa pelanggaran terjadi, berupa :
·         Tidak dapat dipungkiri bahwa sekarang ini banyak sekali terjadi pelanggaran terhadap pemakaian seragam sekolah, misalnya penggunaan rok pada siswa putri yang tidak sesuai dengan aturan sekolahnya, misalnya menggunakan rok diatas lutut, bagi siswa putra celananya dimodel pensil dan terlalu turun dan bahasa jawanya mete-mete.
·         Baju yang digunakan oleh siswa putri juga banyak yang dikecilkan sehingga terlihat seksi dan menonjolkan bentuk badannya.
·         Banyak pula yang bajunya transparan, dan yang lebih parah ada pula siswa yang tidak memakai kaos dalam.
·         Tradisi corat coret seragam sekolah yang setiap kelulusan pasti ada saja siswa yang mencorat coret pakaian mereka.

Selain mengakibatkan pelanggaran yang terjadi, hal ini juga dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam  model berpakaian.

2.3 Masalah yang timbul dengan adanya Peraturan Pemakaian Baju Seragam Sekolah
Peraturan mengenai pemakaian baju seragam di sekolah menimbulkan pro kontra di berbagai kalangan, dibeberapa pihak ternyata tidak menyetujui akan adanya peraturan tersebut. Mereka berpendapat bahwa Niat awal dari adanya baju seragam sekolah “meminimalisir” kesenjangan memang mulia yaitu  agar siswa dapat berbaur dan tidak minder. Namun melihat faktanya, yang terjadi akan tetap sama: yang kaya bergaul dengan yang kaya, sementara yang miskin tetap bergaul dengan yang miskin. Yang populer dengan yang populer, sementara yang tersisihkan bergerombol dengan yang tersisihkan.  Sekalipun pakaiannya disamaratakan, kesenjangan itu tetap akan terlihat: dari sepatu yang dikenakan, dari handphone yang dijinjing, dari lingkaran pertemanan yang dijalin, dari wangi parfum yang dikenakan, dari grup-grup yang dibentuk , dan lain-lain.
Kebijakan seragam sekolah bukanlah kebijakan mendasar karena itu hanyalah atribut, asesoris. Seragam sekolah tidak memiliki korelasi dengan prestasi siswa dan kualitas pendidikan nasional. Tanpa adanya ketentuan dan keharusan memakai seragam pun pendidikan nasional harus jalan. Generasi muda sebagai penerus bangsa harus tetap mendapatkan pendidikan agar memiliki kapabilitas dan kemampuan meneruskan mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara.
Selain itu, mereka pihak yang pro terhadap peraturan seragam sekolah ini juga berpendapat bahwa adanya peraturan tentang pemakaian seragam sekolah ini berdampak pada siswa, menurut mereka hak individualitas siswa dilanggar, siswa tidak dapat bereksperesi sehingga kreativitas siswa tertekan, sedangkan sekolah adalah tempat pembentukan karakter kepribadian siswa.  Selain pada siswa, juga berdampak pada orang tua siswa, orangtua yang memiliki tingkat ekonomi yang rendah sulit menjangkau harga seragam sekolah yang dianggap mahal.
Ternyata dengan adanya masalah-masalah yang timbul tersebut, seragam sekolah hampir saja dihapuskan. Beberapa tahun yang lalu Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang Sudibyo berencana menghapus baju seragam sekolah.
2.4 Cara Mengatasai Masalah yang timbul mengenai Pro Kontra Seragam Sekolah
Dalam pembahasan ini, akan dibahas mengenai perlu atau pentingnya Baju seragam untuk sebuah sekolah. Ternyata selain munculnya isu  isu yang Pro terhadap baju seragam sekolah, dibeberapa kalangan justru menyetujui dengan adanya pemakaian baju seragam sekolah ini. Baju seragam sekolah sangat penting bagi siswa siswi disuatu sekolah. Saat seragam sekolah hampir dihapuskan pejabat pemerintah, guru, dan orangtua siswa sangat menyayangkan rencana penghapusan itu, alasannya sebagai berikut :
a)      Identitas suatu sekolah sesuai dengan jenjang pendidikan masing-masing.
b)      Menciptakan kedisiplinan siswa. Dengan pemakaian baju seragam sekolah yang ditentukan berdasarkan hari dalam tiap minggunya, dapat menciptakan perasaan dan semangat disiplin, misalnya pada hari Senin sampai dengan hari Kamis siswa berseragam sekolah, hari Jumat dan Sabtu memakai seragam pramuka, dan setiap olahraga memakai pakaian seragam olahraga.
c)      Membentuk kerapian. Saat pelaksanaan upacara bendera, akan tampak jelas, dengan baju seragam sekolah membuat kerapian dalam barisan.
d)     Menampakkan keindahan. Dari kerapian, akan memunculkan keindahan yang enak dipandang.
e)      Kebanggaan orang tua. Melihat anak-anaknya berangkat ke sekolah dengan baju seragam sekolah sesuai jenjang pendidikan masing-masing, orang tua merasa bangga.
f)       Tercipta rasa persatuan dan kesatuan di antara para siswa.
g)      Memperlihatkan perbedaan jenjang pendidikan. Sekolah Dasar berseragam putih merah, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama berseragam putih biru, Sekolah Lanjutan Tingkat Atas berseragam putih abu-abu, sehingga dengan mudah dibedakan mana siswa Sekolah Dasar, mana siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan mana siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Atas.
h)      Memudahkan pemantauan, bila dalam rangka upacara peringatan hari besar nasional, atau dalam acara perlombaan, atau juga dalam kegiatan wisata maupun kegiatan yang lain secara bersamaan dengan berbagai sekolah di segala jenjang pendidikan. Dengan pakaian seragam, memudahkan bagi guru dalam memantau anak didiknya.
i)        Sebagai kendali. Dengan berpakaian baju seragam sekolah, secara otomatis anak-anak merasa bukan anak liar, yang sangat bebas bertindak dan melakukan pelanggaran asusila maupun kegiatan yang dilarang oleh peraturan sekolah.
j)        Ada perbedaan antara baju seragam sekolah dengan pakaian di rumah, atau pakaian kegiatan di luar rumah. Masing-masing pakaian dipakai sesuai dengan fungsi, situasi dan kondisinya.
Dan apabila seragam sekolah dihapuskan, Besar kemungkinan muncul persoalan baru bagi sekolah dan juga orang tua siswa. Bagi sekolah, dengan adanya peraturan pemakaian baju seragam sekolah, siswa dididik untuk selalu tertib. Bila benar-benar seragam sekolah dihapus, tentunya sekolah harus pula merombak peraturannya, utamanya tata tertib dalam berpakaian.
Selain itu, jika dikatakan tadi bahwa seragam sekolaha yang di anggap mahal akan membebani orang tua, justru dengan adanya seragam sekolah akan memudahkan orangtua karena tidak lagi menyediakan pakaian baru yang layak untuk sekolah anak-anaknya, yang setiap anak tentunya tidak hanya satu setel pakaiannya.
orang tua, khususnya yang tidak atau kurang mampu, akan menjadi masalah besar, karena harus menyediakan pakaian baru yang layak untuk sekolah anak-anaknya. Ya, kalau kebetulan anaknya satu atau dua, kemungkinan tidak begitu terasa berat. Lalu bagaimana dengan yang anaknya banyak dan semuanya masih bersekolah? Bukankah mereka harus menyediakan pakaian baru layak pakai sekolah untuk anak-anaknya, yang setiap anak tentunya tidak hanya satu setel pakaian.
Jadi dari berbagai kerugian yang timbulnya akan adanya peraturan seragam sekolah, ternyata lebih banyak memiliki keuntungan. Untuk mengekspresikan diri bukan hanya melalu fashion, jadi tidak ada salahnya jika pemakaian baju seragam sekolah diterapkan. Namun Jika sekolah mengadakan baju seragam sekolah, hendaknya memperhatikan kondisi ekonomi siswanya. Misalnya dengan membantu siswa yang kurang mampu. Memakai Baju Seragam Sekolah atau tidak, ukuran kesopanan dan kerapian hendaknya diukur dari standar Islam. Bila tidak akan terjadi perbedaan yang mencolok dan tidak perlu.
.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dalam perkembangannya memang fungsi seragam juga terbalik. Pakaian yang semula bertujuan untuk mengaburkan status sosial, tapi kejadiannya justru sebaliknya. Dalam banyak kasus, keberadaan pakaian seragam sekolah malah jadi pembeda. Seragam sekolah kemudian menjadi identitas status sosial bagi murid-murid sekolah. Namun apabila seragam sekolah dihapuskan, Besar kemungkinan muncul persoalan baru bagi sekolah dan juga orang tua siswa. Bagi sekolah, dengan adanya peraturan pemakaian baju seragam sekolah, siswa dididik untuk selalu tertib. Bila benar-benar seragam sekolah dihapus, tentunya sekolah harus pula merombak peraturannya, utamanya tata tertib dalam berpakaian. Jadi dari berbagai kerugian yang timbulnya akan adanya peraturan seragam sekolah, ternyata lebih banyak memiliki keuntungan. Untuk mengekspresikan diri bukan hanya melalu fashion, jadi tidak ada salahnya jika pemakaian baju seragam sekolah diterapkan.
B.     Saran
Jika sekolah mengadakan baju seragam sekolah, hendaknya memperhatikan kondisi ekonomi siswanya. Misalnya dengan membantu siswa yang kurang mampu. Memakai Baju Seragam Sekolah atau tidak, ukuran kesopanan dan kerapian hendaknya diukur dari standar Islam. Bila tidak akan terjadi perbedaan yang mencolok dan tidak perlu.



BIODATA PENULIS

1.   Puput Purnamasary Naufal         : 1110279/02
2.   Musdalifah                                  : 1110274/01
3.   Sharon Alfa Marlina                   : 1110282/03
4.   Ghulam Husainadullah               : 1110305/04
5.   Novriwandi Anugrawan             : 1110307/05
6.   Muhammad Syuhel Abidin                : 1110309/06
7.   Adam                                          : 1110311/07
8.   Nurfiati                                       : 1110312/08
Muhammad Ikbal  

8 komentar:

  1. Tetapi hakitu sudah terputus akan balanced

    BalasHapus
  2. artikel copaste sama kaya andrypunya.blogspot.com/2014/01/fenomena-pemakaian-baju-seragam.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. tahunnya diliat diuluan siapa sob, mana yang duluan berarti mana yang di copy paste.

      jangan judge dulu, lebih baik teliti dulu

      Hapus
  3. Terimakasih artikelnya sangat bagus sekali.
    Jangan lupa untuk mengunjungi website kami di http://www.agungdrumband.com/ . Kami menyediakan semua perlengkapan dan atribut drumband, serta seragam kerja yang berkualitas dan terpercaya.
    Untuk Pemesanan dan Konsultasi anda dapat menghubungi Kami di : 081915520051. Atau Konsultasi Langsung dengan Kami di TOYO KONVEKSI di : Jl. Godean Km 8,5 No. 127 Godean, Sleman Yogyakarta.

    BalasHapus